Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

semangat mendidik anak dengan pendidikan islam

6 tahun yang lalu
baca 5 menit

Mari Bersemangat Mendidik Anak dengan Pendidikan Islam Semenjak Kecil!

Asy-Syaikh Abdul Azìz bin Abdillàh bin Bàz رحمه الله

Pertanyaan:

Syaikh yang mulia, banyak keluarga meremehkan urusan (pendidikan) anak-anak mereka karena mereka sejatinya masih kecil. Kemudian nantinya para orangtua sulit (mendidik) mereka ketika sudah besar. Mohon arahannya.

Jawaban: 

Perkara ini termasuk musibah yang besar, bermudah-mudahan, meremehkan pendidikan anak termasuk musibah besar.

Kewajiban ayah, ibu, dan para ikhwah adalah tidak bermudah-mudah dalam masalah pendidikan, bahkan mereka harus bersungguh-sungguh mengarahkan anak-anak dan para pemuda untuk menegakkan shalat dan seluruh bentuk kebaikan, memperingatkan mereka dari perkara yang diharamkan Allah seperti memaki,  mencaci, durhaka, dan selainnya berupa kekejian-kekejian, merokok, minum minuman keras, dan berbagai kemungkaran lainnya.

Termasuk perkara yang paling urgen, bahkan perkara yang paling penting sesudah dua kalimat syahadat, adalah shalat.

Mereka harus membiasakan anak-anak mereka menegakkan shalat dan memukul anak yang meninggalkan shalat apabila sudah berusia 10 tahun atau lebih.

Ini adalah yang wajib bagi para ayah, ibu, dan ikhwah yang lebih tua terhadap anak-anak kecil.

Ini termasuk bentuk ta'awun (saling menolong) dalam kebaikan dan ketakwaan. Allah Subhanahu berfirman,

{وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ 

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar." (At-Taubah 71)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

من رأى منكم منكرا فليغيره بيده فإن لم يستطع فبلسانه فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان

"Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, hendaknya ia merubahnya dengan tangannya, apabila tidak mampu, dengan lisannya, apabila tidak mampu, dengan hatinya, dan itu adalah keimanan yang paling lemah (buahnya (1))."

Seorang ayah diperintahkan  untuk memberikan pendidikan adab kepada anak-anaknya dengan  memukul apabila anak sudah mencapai 10 tahun atau lebih, supaya mereka bisa istiqamah dan shalat (wajib) berjama'ah bersama orang-orang.

Penanya:

Semoga Allah berbuat baik kepada Anda, Syaikh yang mulia, semoga Ia memberkahi Anda atas arahan bagus yang penuh barakah ini."

t.me/majalahqonitah

Sumber: https://beta.binbaz.org.sa/fatwas/21407

(1) Syarh Shahih Muslim 49

semangat-mendidik-anak-secara-islami
semangat-mendidik-anak-secara-islami via Pexels

NASEHAT INDAH SEORANG ULAMA DIDALAM MENDIDIK ANAK DIMASA GLOBALISASI 

Asy Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al Fauzan حفظه الله

Wahai sekalian manusia ketahuilah bahwa keadaan pada masa ini berbeda dengan keadaan masa lalu. Dahulu mereka tidak mengetahui keadaan negeri lain dan tidak pula mengetahui peristiwa yang terjadi kecuali dinegri mereka dan sekitarnya saja.

Adapun pada zaman ini dunia seakan saling berdekatan dan dunia ini sebagaimana dikatakan seakan-akan seperti hanya satu desa saja. Tanggung jawab terbesar pada saat sekarang ini adalah terletak pada anak-anak.

Bimbinglah mereka dan jagalah mereka dari bahaya berbagai pemikiran-pemikiran yang sesat, jagalah mereka agar tidak sebebasnya pergi ketempat-tempat hiburan atau ketempat-tempat lain, jagalah mereka jangan sampai mereka dikendalikan oleh pihak lain selain kalian, janganlah kalian mengamanahkan mereka kecuali kepada orang yang kalian ketahui kejujuran, keamanahan serta keikhlasannya.

Walaupun anak-anak tersebut tinggal dekat dengan kalian tapi hati-hati mereka dan pemikiran mereka terkadang jauh dari kalian. . .

Awasilah segala bentuk media sosial baik itu twiter dan selainnya. . .
jauhkan segala bentuk media-media yang merusak. .

Semangatlah didalam menjaga rumah anda dari segala bentuk media sosial yang bisa merusak

Jangan katakan : Saya tidak mampu mengawasi mereka. .

Berusahalah untuk mampu dikarenakan mereka berada dibawah tanggung jawab kalian. .

Kalau mereka (anak-anak tersebut) mengetahui dari diri anda adanya sebuah tekad dan kemauan yang besar niscaya pasti mereka akan terdidik bersama anda

Namun jika mereka mengetahui adanya sikap bergampang-gampangan dari anda atau menutup mata (dari semua ini) maka mereka juga pasti akan bermudah-mudahan dan akan terdidik dalam jalan kejelekan kecuali siapa yang Allah rahmati.

Jagalah anak-anak kalian lebih dari penjagaan seorang pengembala terhadap serigala yang akan menerkam domba-domba mereka, dikarenakan anak-anak kalian juga terancam keselamatannya dari serigala yang berwujud manusia

Jika niat kalian baik dan kalian jujur didalam tekad kalian maka pasti Allah akan menolong anda

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

“Dan orang-orang beriman dan anak keturunan merekapun beriman maka pasti kami akan mempertemukan mereka dengan anak keturunan mereka (di surga) dan kami tidak akan mengurangi sedikitpun dari amalan mereka, setiap orang akan mendapatkan apa yang dia usahakan”. [Ath Thur :21]

Ketahuilah tanggung jawab ini besar dan hisab (perhitungan amalan) sangatlah detail dan terperinci dan mengikuti bimbingan sangatlah berat kecuali siapa yang Allah beri taufik dan dia jujur didalam niatnya dan baik keadaan hatinya, maka Allah akan meluruskan dan memudahkan dia didalam mendidik anak-anaknya dan anak-anak tersebut akan mudah diarahkan jika ada kejujuran, keamanahan serta tekad yang kuat dan tidak ada sikap bermudah-mudahan.

Sumber: http://safeshare.tv/w/WZFmXWdoai
Alih bahasa: Syabab Forum Salafy
Sumber : http://forumsalafy.net/nasehat-indah-seorang-ulama-didalam-mendidik-anak-dimasa-globalisasi-ini/