AKAN SENANTIASA ADA PADA UMAT INI ULAMA YANG MEMBANTAH KEBATILAN
... Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
" Umat ini dan segala puji hanya bagi Allah, senantiasa ada di dalamnya orang-orang yang memahami dan membantah kebatilan yang ada pada ucapan ahlu batil".
Majmu' al-Fatawa / 9 - 233
قال شيخ الإسلام ابن تيمية -رحمه الله-:
"هذه الأمة ولله الحمد لم يزل فيها من يتفطن لما في كلام أهل الباطل من الباطل ويرده"
مجموع الفتاوى | ٢٣٣/٩
MEMBANTAH PENYIMPANGAN ADALAH BENTUK KECINTAAN TERHADAP AGAMA ISLAM
Asy-Syaikh al-'Allamah Ahmad bin Yahya bin Muhammad an-Najmi rahimahullah berkata:
Kita mengetahui bahwa bantahan-bantahan yang terjadi, hanyalah dijatuhkan terhadap orang-orang yang berbuat kesalahan dalam akidah atau selainnya, dengan itu mereka memasukkan ke dalam Islam sesuatu yang bukan bagian darinya. Mereka menghalalkan yang haram, mengharamkan yang halal, membolehkan yang dilarang, mendiamkan kesyirikan, menundukkan pandangan dari pelakunya,
atau mengada-adakan kebid'ahan dalam agama hingga orang mengira (meyakini) bahwa bid'ah-bid'ah itu adalah bagian dari agama.
Oleh karena itu,
para 'ulama salafiyyun membantah ahli bid'ah dan menjelaskan penyimpangan-penyimpangan yang mereka terjatuh padanya, baik dalam masalah akidah, mu'amalah, atau ibadah.
Dan mereka yang mengemban perbuatan ini dan membebani diri mereka dengan bantahan tersebut, mereka hanyalah melakukannya dalam rangka menjelaskan kebenaran dan menolak kebatilan sebagai bentuk kecintaan terhadap agama dan penjagaan baginya dari masuknya berbagai perkara yang bukan bagian darinya.
Mereka ini telah melakukan apa yang Allah perintahkan. Mereka tidak melampaui batas terhadap seorang pun dan tidak keluar dari kebenaran. Mereka hanya ingin memahamkan kebenaran kepada manusia dan menjauhkankan dari kebatilan.
Barang siapa menyalahkan mereka, maka dia telah berbuat salah dan barang siapa menyesatkan mereka, berarti dialah orang yang tersesat.
Sumber: al-Fatawa al-Jaliyah (1/32)
MENJELASKAN KESALAHAN SEORANG ULAMA BUKAN BERARTI MENJATUHKANNYA
Asy-Syaikh al-‘Allamah Shaleh bin Fauzan bin ‘Abdillah al-Fauzan hafizhahullah wa ra’ah berkata:
Kami apabila membantah sebagian ahlu ilmi (‘ulama) dan sebagian orang-orang yang memiliki keutamaan, bukan berarti kami membencinya atau menjatuhkannya, tetapi kami hanyalah menjelaskan kebenaran. Oleh karena itu sebagian ‘ulama ketika ada teman-temannya yang berbuat salah, ia mengatakan, “Fulan adalah orang yang kita cintai, akan tetapi kebenaran itu lebih kami cintai,” Inilah jalan yang benar.
Jangan kalian pahami bahwa bantahan terhadap sebagian ulama tentang sebuah masalah yang dia tersalah padanya berarti menjatuhkan harga dirinya atau benci kepadanya. Para ‘ulama senantiasa membantah sebagian ulama lainnya, namun mereka tetap saling bersaudara dan saling mencintai.
Kita tidak boleh mengambil setiap ucapan individu tertentu begitu saja baik itu benar ataupun salah karena ini merupakan ta’ashub (fanatik).
Yang berhak diambil seluruh ucapannya dan tidak boleh ditinggalkan sedikitpun hanyalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi was salam, karena beliau adalah mubaligh dari Rabb-nya. Dan beliau tidaklah berbicara berdasarkan hawa nafsu.
Adapun selain beliau, maka mereka bisa salah dan bisa benar meskipun mereka adalah manusia yang paling utama. Mereka adalah para mujtahid (ahli ijtihad) yang bisa salah dan bisa benar.
Al-Ajwibah al-Mufidah ‘an Asilahtil Manahij al-Jadidah (176)
Alih bahasa : Syabab Forum Salafy