Seorang wanita yang telah bersuami jatuh cinta kepada seorang pemuda. Sepucuk surat ditulis memberitakan rasa cintanya. Wanita itu ingin dikunjungi dan ditemui si pemuda.
Si wanita masih mengejar.
Kepada kawan karibnya, si pemuda itu bercerita.
"Kalau bisa, engkau utus perwakilan keluargamu menemui wanita tersebut untuk memberinya nasehat dan menegurnya", usul temannya.
Namun, si pemuda berusaha menahan diri.
Wanita tersebut mulai mengancam, " Kalau kamu tidak mau datang menemuiku, maka akulah yang akan ke rumahmu menemuimu"
Tetap si pemuda menolak.
Karena putus asa, wanita itu pun marah. Ia mendatangi tukang sihir. Kepadanya ia berjanji akan memberi uang yang banyak asalkan si pemuda yang ditaksirnya mau menerima cintanya.
Tukang sihir mengiyakan.
Suatu malam, saat si pemuda itu sedang bersama ayahnya. Tiba-tiba ia teringat si wanita. Ia merasakan ada gejolak aneh yang muncul pada dirinya. Belum pernah ia merasakan hal itu sebelumnya.
Segera ia shalat dan meminta perlindungan kepada Allah. Namun, gejolak dalam tubuhnya semakin tak terkendali.
"Ayahku, tolong ikat aku dengan kuat", pinta si pemuda.
Ayahnya bertanya, "Sebenarnya, bagaimana ceritanya"
Barulah si pemuda itu bercerita.
Pemuda itu pun diikat kuat oleh ayahnya dan dimasukkan dalam sebuah rumah yang lain.
Badan pemuda itu bergoncang-goncang. Ia berteriak seperti seekor sapi melenguh.
Tak berapa lama kemudian ia diam. Rupanya, si pemuda itu telah meninggal dunia. Darah mengalir dari hidungnya.
(Ibnul Qayyim, Raudhatul Muhibbin, bab 28)
Telegram : t.me/anakmudadansalaf
Apa faidah yang dapat dipetik dari kisah di atas?
Coba tulis di komentar