KIAT AGAR REZEKI BAROKAH
Pertanyaan:
Afwan Ustadz, Ana minta tausiyah kiat rezeki kita barokah. Jazakallah khoiron
Jawab:
Pertama, yakinlah bahwa sumber rezeki itu dari Allah semata. Dialah Yang Maha Berkuasa untuk melapangkan rezeki seorang hamba atau menyempitkannya.
اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ
Allahlah yang melapangkan rezeki bagi yang dikehendakinya dan Dialah yang menyempitkan (rezeki) (Q.S ar-Ra’d:26)
Karena itu berdoalah kepadanya agar dikaruniai rezeki yang halal dan barokah.
Bebeberapa contoh Sunnah Nabi dalam dzikir dan doa yang beliau ajarkan, di antaranya:
1. Setelah selesai sholat Subuh, bacalah doa ini: Allaahumma Inni As-aluka ‘ilman Naafi’an wa rizqon thoyyiban wa ‘amalan mutaqoobalaa (Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima).
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ إِذَا صَلَّى الصُّبْحَ حِينَ يُسَلِّمُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Dari Ummu Salamah, bahwasanya Nabi shollallahu alaihi wasallam mengucapkan (doa) pada saat sholat Subuh selesai salam: Allaahumma Inni As-aluka ‘ilman Naafi’an wa rizqon thoyyiban wa ‘amalan mutaqoobalaa (H.R Ibnu Majah, dishahihkan Ibn Hibban dan al-Albany)
2. Saat keluar dari masjid berdoa meminta agar dibukakan fadhilah (karunia) dari Allah, dengan membaca doa: Bismillah wassalaamu ‘alaa rosulillah Allaahummaghfir lii dzunuubiy waftahlii abwaaba fadhlika (Dengan Nama Allah, dan semoga keselamatan untuk Rasulullah. Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan bukalah pintu-pintu karuniaMu)
عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ يَقُولُ بِسْمِ اللَّهِ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَإِذَا خَرَجَ قَالَ بِسْمِ اللَّهِ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ
Dari Fathimah bintu Rasulullah shollallahu alaihi wasallam beliau berkata: Adalah Rasulullah shollallahu alaihi wasallam jika masuk masjid beliau mengucapkan: Bismillah, wassalaamu ‘alaa rosuulillah Allahummaghfir lii dzunuubiy waftahlii abwaaba rohmatik. Dan ketika keluar mengucapkan : Bismillah wassalaamu ‘alaa rosulillah Allaahummaghfir lii dzunuubiy waftahlii abwaaba fadhlika (H.R Ibnu Majah, dishahihkan al-Albany)
Kedua, bersemangatlah dalam mencari rezeki yang halal. Pastikan rezeki yang kita terima berasal dari yang dihalalkan Allah, serta bertawakkal kepada Allah.
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
هَذَا رَسُولُ رَبِّ الْعَالَمِينَ جِبْرِيلُ نَفَثَ فِي رَوْعِي أَنَّهُ لاَ تَمُوتُ نَفْسٌ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقَهَا ، وَإِنْ أَبْطَأَ عَلَيْهَا ، فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ ، وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمُ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ تَأْخُذُوهُ بِمَعْصِيَةِ اللهِ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يُنَالُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ
Ini adalah utusan Tuhan semesta alam (Jibril) meniupkan pada jiwaku bahwasanya tidaklah suatu jiwa mati hingga disempurnakan rezekinya. Meski dilambatkan kedatangannya. Bertaqwalah kepada Allah dan perbaguslah dalam mencari (rezeki). Jangan sampai lambatnya kedatangan rezeki menyebabkan engkau melakukan kemaksiatan kepada Allah. Karena tidaklah (boleh) didapatkan (rezeki) yang ada di sisiNya kecuali dengan ketaatan kepadaNya (H.R al-Bazzar no 2914, Ibnu Abid Dunya, dishahihkan Syaikh al-Albany)
لَا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ، فَإِنَّهُ لَنْ يَمُوتَ الْعَبْدُ حَتَّى يَبْلُغَهُ آخِرُ رِزْقٍ هُوَ لَهُ، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ: أَخَذِ الْحَلَالِ، وَتَرَكِ الْحَرَامِ
Janganlah menganggap lambat datangnya rezeki. Karena tidaklah seorang hamba meninggal hingga disampaikan kepadanya akhir rezeki untuknya. Maka perbaguslah dalam mencari (rezeki): mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram (H.R Ibnu Hibban dan al-Hakim, disepakati keshahihannya oleh adz-Dzahaby).
Ketiga, bersikaplah qonaah, menerima pemberian Allah dengan ridha.
إِنَّ الله يَبْتَلِي عَبْدَهُ بِمَا أَعْطَاهُ ، فَمَنْ رَضِيَ بِمَا قَسَمَ الله لَهُ بَارَكَ لَهُ ، وَمَنْ لَمْ يَرْضَ بِمَا قَسَمَ الله لَهُ لَمْ يُبَارِكْ لَهُ
Sesungguhnya Allah menguji hambaNya dengan pemberianNya. Barangsiapa yang ridha terhadap apa yang Allah bagikan untuknya, ia akan diberkahi. Barangsiapa yang tidak ridha dengan apa yang Allah bagikan untuknya, ia tidak akan diberkahi (H.R Ahmad, dishahihkan al-Albany dalam as-Shahihah)
Keempat, bersyukur atas pemberian Allah. Gunakan nikmat itu untuk beribadah kepadaNya, tidak untuk bermaksiat kepadaNya.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
dan ketika Tuhan kalian mengumumkan bahwa jika kalian bersyukur sungguh Aku akan tambah (nikmat) bagi kalian dan jika kalian kufur, sesungguhnya adzabKu sangat pedih (Q.S Ibrohim ayat 7)
Kelima, perbanyak istighfar dan bertaubat kepada Allah serta berusaha menjauhi perbuatan dosa.
Istighfar dan taubat untuk menghapus dosa, sedangkan dosa adalah penyebab terhambatnya rezeki.
إِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ
Sesungguhnya seseorang terhalangi dari rezekinya disebabkan dosa yang diperbuatnya (H.R Ahmad, Ibnu Majah, dishahihkan al-Hakim dan Ibnu Hibban, disepakati keshahihannya oleh adz-Dzahaby, dihasankan oleh al-Iraqy).
Keenam, sambunglah silaturrahmi dengan orangtua dan karib kerabat dengan cara yang sesuai syar’i.
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Barangsiapa yang suka untuk dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan usianya hendaknya menyambung silaturrahmi (H.R al-Bukhari dari Anas bin Malik)
(Abu Utsman Kharisman)
WA al-I'tishom