EUFORIA KEMERDEKAAN
----------------
Pukul 17.25, saya menghentikan laju motor Supra fit di perempatan Dongkelan.
Terlihat di sebrang jalan kerumunan warga desa setempat tengah merayakan hari jadi negara ini. Sayup-sayup adzan mulai terdengar di telinga, tapi mereka belum juga beranjak dari tempat diadakan acara tersebut.
Lampu hijau menyala, segera saya tarik gas memacu motor. Sengaja kecepatan motor saya naikkan karena sudah memasuki waktu shalat maghrib.
Sesampainya dirumah saya langsung berwudhu dan menuju masjid.
Kaget,,,
Masjid yang biasa setelah adzan dikumandangkan sudah ada jama'ah kini lengang. Hanya ada dua bapak-bapak paruh baya yang duduk menanti imam dan iqomah.
Kemana yang lain? Hati ini berbisik.
Selepas shalat maghrib hanya ada enam jama'ah yang datang.
Ternyata jama'ah yang biasa datang ke masjid baru selesai dari kegiatan perlombaan.
Kata mereka: "Dalam rangka mengisi kemerdekaan"
Ya,,
Negara kita memang merdeka dari penjajahan, tapi kita belum 'merdeka' dari perlawanan Iblis dan bala tentaranya.
Merdeka dalam perbudakan apalah artinya?
Untuk 'merayakan' kemerdekaan haruskah kita dijajah Syaithon?
Untuk mengisi 'kemerdekaan' relakah kita diperbudak hawa nafsu?
Teringat firman Allah -ta'ala-
۞ ﴿ ﺃَﻓَﺮَﺃَﻳْﺖَ ﻣَﻦِ ﺍﺗَّﺨَﺬَ ﺇِﻟٰﻬَﻪُ ﻫَﻮﺍﻩُ ﻭَ ﺃَﺿَﻠَّﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠﻰ ﻋِﻠْﻢٍ ﻭَ ﺧَﺘَﻢَ ﻋَﻠﻰ ﺳَﻤْﻌِﻪِ ﻭَ ﻗَﻠْﺒِﻪِ ﻭَ ﺟَﻌَﻞَ ﻋَﻠﻰ ﺑَﺼَﺮِﻩِ ﻏِﺸﺎﻭَﺓً ﻓَﻤَﻦْ ﻳَﻬْﺪﻳﻪِ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻓَﻼ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭﻥَ ﴾ ۞
"(Wahai Muhammad) Tidaklah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya (bahwa ia tidak layak lagi memperoleh petunjuk), serta Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan di atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk setelah Allah? Mengapa kamu tidak mau mengingat?"
Karena merayakan kita harus terlambat ke masjid atau bahkan tidak hadir ke masjid?
Merdeka atau diperbudakkah kita sebenarnya?
Rasulullah bersabda:
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﻣَﺎﻟِﻚْ ﺍﻟْﺤَﺎﺭِﺛِﻲ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺎﺻِﻢْ ﺍْﻷَﺷْﻌَﺮِﻱ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ....
ﻛُﻞُّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻳَﻐْﺪُﻭ ﻓَﺒﺎَﺋِﻊٌ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻓَﻤُﻌْﺘِﻘُﻬَﺎ ﺃَﻭْ ﻣُﻮْﺑِﻘُﻬَﺎ [ ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ]
Dari Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari radhiyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: ... Setiap jiwa manusia melakukan amal untuk menjual dirinya, maka sebagian mereka ada yang membebaskannya (dari siksa Alloh) dan sebagian lain ada yang menjerumuskannya (dalam siksa-Nya).” (Riwayat Muslim no.223)
Apakah kita memerdekakan diri dari siksa Allah atau justru kita terjerumus dalam siksa-Nya?
Rasul juga bersabda:
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ، ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ : " ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﺧَﺎﺭِﺝٍ ﻳَﺨْﺮُﺝُ - ﻳَﻌْﻨِﻲ ﻣِﻦْ ﺑَﻴْﺘِﻪِ - ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺒَﺎﺑِﻪِ ﺭَﺍﻳَﺘَﺎﻥِ : ﺭَﺍﻳَﺔٌ ﺑِﻴَﺪِ ﻣَﻠَﻚٍ ، ﻭَﺭَﺍﻳَﺔٌ ﺑِﻴَﺪِ ﺷَﻴْﻄَﺎﻥٍ ، ﻓَﺈِﻥْ ﺧَﺮَﺝَ ﻟِﻤَﺎ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ، ﺍﺗَّﺒَﻌَﻪُ ﺍﻟْﻤَﻠَﻚُ ﺑِﺮَﺍﻳَﺘِﻪِ ، ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﺰَﻝْ ﺗَﺤْﺖَ ﺭَﺍﻳَﺔِ ﺍﻟْﻤَﻠَﻚِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺮْﺟِﻊَ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﻴْﺘِﻪِ ، ﻭَﺇِﻥْ ﺧَﺮَﺝَ ﻟِﻤَﺎ ﻳُﺴْﺨِﻂُ ﺍﻟﻠﻪَ ، ﺍﺗَّﺒَﻌَﻪُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﺑِﺮَﺍﻳَﺘِﻪِ ، ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﺰَﻝْ ﺗَﺤْﺖَ ﺭَﺍﻳَﺔِ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ، ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺮْﺟِﻊَ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﻴْﺘِﻪِ "
ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻲ ﻣﺴﻨﺪﻩ
Artinya:
Dari Abu Hurairah
Radhiyallahu Anhu berkata, Dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya:
"Tidaklah seseorang keluar dari rumahnya, melainkan di (sekitar) pintunya ada dua bendera, satu bendera di pegang oleh malaikat, dan satu bendera lagi di pegang oleh Syetan,
dan jika orang tersebut keluar dari rumahnya untuk hal hal yang di cintai oleh Allah, maka ia akan di dampingi (di kawal) oleh malaikat dengan membawa benderanya, dan malaikat tersebut akan senantiasa mengikutinya hingga orang tersebut pulang ke rumah.
dan jika orang tersebut keluar dari rumahnya untuk hal-hal yang di murkai oleh Allah, maka ia akan dikawal oleh syetan dangan membawa benderanya, dan syetan tersebut akan senantiasa mengikutinya kemana saja hingga orang tersebut pulang ke rumahnya."
Bendera mana yang akan engkau ikuti?
Ditulis oleh:
Abu Zain Abdulloh Iding
Selasa, 02 Dzul Qo'dah 1436 H
______________________________
-WBF-