Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

cinta : tak bisa melihatnya terluka

2 tahun yang lalu
baca 3 menit

Cinta : Tak Bisa Melihatnya Terluka

Urwah bin Mas'ud, pemuka kabilah Tsaqif, yang sempat terdepan memusuhi Nabi Muhammad  ﷺ lalu akhirnya masuk Islam, bersaksi :

" Demi Allah, wahai kaumku, aku pernah menemui raja-raja. Aku temui Kaisar. Aku temui Kisra. Aku temui Najasyi. Demi Allah, tidak pernah saya menyaksikan seorang raja dihormati sedemikian rupa sebagaimana Nabi Muhammad dihormati sahabat-sahabatnya"

Cinta yang luar biasa! Cinta yang melebihi cinta apapun. Cinta para sahabat kepada Nabi Muhammad ﷺ adalah cinta nyata yang begitu istimewa.

Cinta yang membuat tak rela bila Nabi Muhammad  ﷺ terluka!

Ibnu Hisyam dalam As Siroh, Ibnu Katsir dalam Al Bidayah dan banyak pakar sejarah menyebutkan riwayat wanita dari kabilah Dinar. 

Suaminya gugur di perang Uhud. Saudara laki-laki dan ayahnya pun turut gugur.

Saat berita gugurnya mereka disampaikan, wanita tersebut justru menanyakan kabar Rasulullah ﷺ. Walau sudah dijawab bahwa Rasulullah  ﷺ baik-baik saja, wanita itu masih belum puas. 

Setelah melihat sendiri kondisi Rasulullah ﷺ, barulah wanita itu mengatakan, 

كُلُّ مُصِيبَةٍ بَعْدَكَ جَلَلٌ

" Semua musibah amatlah ringan, asalkan Anda selamat"

Subhanallah!

Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma'ad menyebutkan kisah gugurnya sahabat Khubaib bin Adi. 

Sebelum dieksekusi mati dengan cara disalib oleh kaum musyrikin, Khubaib sempat ditanya, " Apakah kamu setuju jika Muhammad saja yang ada di sini untuk dipenggal lehernya, sementara engkau senang-senang di tengah keluargamu?".

 لَا وَاللَّهِ، مَا يَسُرُّنِي أَنِّي فِي أَهْلِي، وَأَنَّ مُحَمَّدًا فِي مَكَانِهِ الَّذِي هُوَ فِيهِ تُصِيبُهُ شَوْكَةٌ تُؤْذِيهِ

" Tidak! Demi Allah. Saya tidak rela bersenang-senang di tengah keluargaku, sementara Nabi Muhammad di tempatnya merasa sakit tercucuk duri", tegas Khubaib.

Begitulah cinta kepada Rasulullah ﷺ!

Apapun dilakukan, apapun dikorbankan, bagaimanapun akan diperjuangkan, untuk membela Rasulullah ﷺ. Untuk menyebarkan dan membela ajaran-ajaran beliau.

Sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq menangis dan mengatakan, 

فدَيْناك بآبائِنا وأمَّهاتِنا

" Kami siap menebus Anda dengan ayah-ayah kami dan ibu-ibu kami".

Para sahabat terheran-heran kenapa Abu Bakar demikian? 

" Lihat orang tua ini! Rasulullah sekadar bercerita tentang seorang hamba yang diberi Allah 2 pilihan : kesenangan dunia ataukah apa yang ada di sisi -Nya, kenapa dia malah bilang : Kami siap menebus Anda dengan ayah-ayah kami dan ibu-ibu kami "

Rupanya, yang dimaksud Rasulullah  ﷺ  seorang hamba itu adalah beliau sendiri. Dan hanya Abu Bakar yang paham di antara kami"  (HR Bukhari 3904 Muslim 2382)

Lihatlah! Abu Bakar menangis karena mengerti bahwa kebersamaan Nabi Muhammad ﷺ akan segera berakhir. Ajal beliau telah dekat. Abu Bakar merasakan beratnya! Apapun siap diberikan sebagai ganti dan tebusan, walau orang tua kandung sendiri, demi Rasulullah  ﷺ.

Namun, setiap manusia pasti meninggal dunia. Tak terkecuali Rasulullah ﷺ.

Jika di dunia tak sempat bertemu, bukankah seharusnya berjuang dan berkorban agar besok di hari kiamat dapat berjumpa Rasulullah ﷺ?

King Saud Gate, 19 November 2022

https://t.me/anakmudadansalaf

Oleh:
Atsar ID