BERHIAS DENGAN SIFAT JUJUR
Jujur adalah sebuah berita (khabar) yang sesuai dengan kenyataan..
Bila seseorang mengkhabarkan tentang sesuatu yang sesuai dengan kenyataan maka dia telah berkata jujur, jika ternyata tidak sesuai maka dia berdusta.
Kejujuran bisa terwujud dalam bentuk ucapan dan berbuatan..
Jujur dalam perbuatan ialah berlarasannya hati dengan pelaksanaan. Dimana perbuatan yang dilakukan oleh seseorang mencocoki apa yang ada di dalam batinnya.
Sehingga,
Orang yang riya bukan orang yang jujur, karena dia menampakkan kepada manusia sebagai ahli ibadah padahal batinnya tidak..
Pelaku kesyirikan bukan orang yang jujur, karena dia menampakkan sebagai orang yang bertauhid nyatanya tidak.
Orang munafik bukan orang yang jujur, karena ia menampakkan keimanan ternyata tidak.
Pelaku bid'ah juga bukan orang yang jujur, karena ia menampakkan mengikuti Rasul Shallallahu 'alaihi wa Sallam padahal tidak...
Jujur merupakan ciri khas seorang mukmin, dan dusta adalah ciri orang munafik. Maka berhiaslah dengan sifat jujur walaupun itu berat.
Allah Subhanahu wa Ta'al;a berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah. dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur." (QS. At-Taubah:119)
Sumber Panduan: Syarah Riyadhus Shalihin (1/290)
Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
Tambahan Faedah:
Al Imam AdZ-Dzahabi rahimahullohu ta'ala mengatakan:
Orang yang jujur akan sedikit bicara, sedikit makan, jarang tidur, dan bergaul,
Dan memperbanyak wirid (dzikir), tawadhu' (rendah hati), (banyak) mengingat kematian dan mengucapkan:
لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللّٰه
Siyar A'lamu An-Nubala (14/534).
Ibnu Taimiyah rahimahullohu ta'ala mengatakan :
"Berdusta adalah asal dari kejelekan, dan yang paling besar kejelekannya adalah berdusta atas nama Allah Azza wa Jalla,
Adapun kejujuran adalah asal dari kebaikan , dan kejujuran yang paling mulia adalah kejujuran kepada Allah tabaroka wa ta'ala.
Al Jawabu As Shohih (1/128)
Sumber: Mutiara ASK
https://telegram.me/MutiaraASK