Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

berbuat baik kepada tetangga termasuk tanda kesempurnaan iman

3 tahun yang lalu
baca 4 menit

BERBUAT BAIK KEPADA TETANGGA TERMASUK KESEMPURNAAN IMAN

Berbuat Baik Kepada Tetangga Termasuk Kesempurnaan Iman

وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُحِبَّ لِجَارِهِ - أَوْ لِأَخِيهِ- مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ» مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Muhammad ﷺ, beliau bersabda, 

“Demi Dzat yang jiwaku ada di Tangan-Nya, seorang hamba belum beriman sampai ia menyukai untuk tetangganya -atau untuk saudaranya- hal yang ia sukai untuk dirinya sendiri.”

Muttafaqun ‘alaihi [H.R. Al-Bukhari (13) dan Muslim (45)].

_________________________________________

• Hadits ini menunjukkan bahwa salah satu perangai orang beriman ialah senang jika tetangga dan saudaranya muslim mendapatkan kebaikan seperti yang ia harapkan untuk dirinya sendiri. 

▫️ Al-‘Allamah Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah berkata, 

“Seorang mukmin merasa senang apabila tetangganya dan saudara-saudaranya muslim mendapatkan sesuatu seperti yang ia senangi. Tidak ada iri hati, benci, dan dengki kepada saudara-saudaranya. Bahkan, ia senang dengan kebaikan untuk saudaranya dan tidak menyukai keburukan yang mengenai mereka. 

Jika di hatinya ada kebencian kepada orang-orang beriman, maka itu bukti bahwa imannya dalam kondisi lemah, imannya tidak sempurna... Karena itu, beliau ﷺ bersabda dalam hadits ‘Belum beriman salah seorang dari kalian...ʼ, artinya belum beriman dengan sempurna. 

Orang yang imannya sempurna adalah orang yang menyukai segala kebaikan untuk saudaranya, para tetangganya, dan karib kerabatnya; dan ia membenci segala hal buruk yang menimpa mereka. Begitulah keadaan orang beriman. Iman membuat pemiliknya memiliki sifat demikian. 

Tetapi, jika engkau melihat pada dirimu hal yang berbeda dengan sifat orang beriman di atas, maka ketahuilah, itu adalah kelemahan iman. Jika engkau melihat dirimu dengki, benci, dan zalim kepada saudara-saudaramu muslim, maka ketahuilah, bahwa itu kelemahan pada imanmu. Bertobatlah kepada Allah dan segeralah meninggalkan sifat-sifat buruk itu.”

Syarah Kitab al-Jamiʼ, hlm. 62-63.

----------------

BERBUAT BAIKLAH KEPADA TETANGGA

Muslim yang baik ialah yang memiliki perhatian kepada tetangganya, membantunya di kala sulit, dan bentuk kepedulian lainnya. 

Nabi Muhammad ﷺ bersabda, 

مَا زَالَ يُوصِينِي جِبْرِيلُ بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ

“Jibril senantiasa mewasiatkanku untuk berbuat baik terhadap tetangga, sampai aku mengira bahwa tetangga juga akan mendapatkan harta waris.” 

H.R. Al-Bukhari (6014) dan Muslim (2625).

Beberapa Hak Tetangga. 

Dalam Taudhih al-Ahkam (7/334) disebutkan sejumlah hak tetangga yang perlu diperhatikan oleh seorang mukmin, 

“Hubungan antar tetangga mengharuskan penunaian hak-hak, bukan sekedar tidak mengganggunya. Yang juga termasuk hak tetangga ialah;

- bersabar menghadapi gangguannya;

- berlemah lembut kepadanya;

- berbuat baik lebih dulu kepadanya;

- memulai ucapan salam untuknya;

- menjenguknya di kala sakit;

- menghiburnya saat tertimpa musibah;

- mengucapkan selamat dalam kegembiraannya;

- berlapang dada dengan ketergelinciran sikapnya;

- dan tidak mengintip ke dalam rumahnya...”

✍️ -- Hari Ahadi [Pembahasan hadits kelima | Kitab al-Jami' | Bab al-Birru wa ash-Shilah]

-----------------

MENYAMPAIKAN MASUKAN DAN NASIHAT KEPADA TETANGGA

Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah al-Fauzan hafizhahullah berkata, 

“Jika engkau ingin masuk surga dan menyukai amal kebaikan, maka engkau pun harus mengharapkan hal itu untuk tetanggamu. 

Di saat engkau melihat tetanggamu masih kurang dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, hendaknya engkau menasihatinya. Sebab engkau menyukai ketaatan, amal kebaikan, keimanan, dan ingin dirimu masuk surga; sehingga jangan sampai ketika engkau melihat tetanggamu berbuat maksiat, atau melakukan pelanggaran syariat, atau melakukan dosa; lalu engkau hanya diam. Perbuatan seperti ini termasuk mengkhianatinya. 

Realisasi mencintai kebaikan untuk tetangga ialah menyampaikan nasihat yang terbaik untuknya.” 
Tashil al-Ilmam, 6/188.

• Beri masukan yang terbaik. Pilih waktu dan cara terbaik. Masing-masing orang sesuai dengan kemampuannya. Perlu diingat, seseorang tidak harus sempurna baru boleh menyampaikan nasihat. Sa‘id bin Jubair rahimahullah berkata, 

لَوْ كَانَ المَرْءُ لا يَأْمُرُ بِالمَعْرُوفِ ولا يَنْهى عَنِ المُنْكَرِ حَتّى لا يَكُونَ فِيهِ شَيْءٌ مَا أمَرَ أحَدٌ بِمَعْرُوفٍ ولا نَهى عَنْ مُنْكَرٍ

“Jika seseorang tidak melakukan amar makruf nahi mungkar kecuali saat dirinya bersih (dari dosa dan kesalahan), maka tidak ada satu pun yang pantas memerintahkan kebaikan dan melarang dari kemungkaran.”
Tafsir Ibnu Katsir (1/374, tafsir surah al-Baqarah; 44).

Menyampaikan ajakan dan melarang dari dosa tidak harus dengan lisan jika memang sulit dilakukan, bisa dengan memberinya hadiah buku-buku agama, atau buletin Jum‘at, dan cara-cara lainnya. Intinya, jangan menutup rapat pintu nasihat untuk tetangga. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.

✍️ -- Hari Ahadi [Pembahasan hadits kelima | Kitab al-Jami' | Bab al-Birru wa ash-Shilah] (https://telegra.ph/Pembahasan-Hadits-ke-5--Bab-Al-Birr-wa-ash-Shilah--Kitab-al-Jami%CA%BC--Bulughul-Maram-10-14)

Sumber : t.me/nasehatetam