Sampai Kapan Men-jomblo?
Hidup belum mapan karena tempat tinggal masih di kontrakan, penghasilan pun pas-pasan, jangankan tabungan, kadang rezeki yang datang mesti dialokasikan untuk lunasi hutang.
Inilah suatu gambaran lumrah dari sebuah kenyataan seorang bujang. Ingin hati melepas lajang, tapi apa daya anggapan masih serba kurang terus saja menyerang pikiran.
Ikhwati rahimakumullah, jika engkau ingin menikah dan kekhawatiran di atas kian menghadang, mari kita dengar firman Allah yang Maha Kaya,
《إِنَّ اللهَ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ》
Artinya:
"Sesungguhnya Allah memberi rezeki bagi siapa saja yang Allah kehendaki tanpa hisab (batas).” (QS. Ali Imran: 37).
Ingat, kemapanan bukanlah kemauan utama seorang wanita yang shalihah, akan tetapi keshalihanlah yang terpenting.
Lelaki shalih dan jantan adalah lelaki yang mengorientasikan nikahnya untuk ibadah dan menjaga kehormatan, karena dia yakin dengan amalan inilah dia akan ditolong oleh Allah, berdasar sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
《ثَلاَثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللهِ عَوْنُهُمْ: اَلْمُكَـاتَبُ الَّذِي يُرِيْدُ اْلأَدَاءَ، وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيْدُ الْعَفَافَ، وَالْمُجَاهِدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ.》
Artinya:
“Tiga golongan yang sudah semestinya akan ditolong oleh Allah, (1) seorang budak yang mencicil tebusan agar dirinya bisa bebas, (2) seorang yang menikah karena ingin menjaga kehormatan, dan (3) seorang yang berjihad fi sabilillah.” (HR. Tirmidzy, hadits dihasankan oleh Imam al Albani).
Seorang lelaki yang sudah ingin menikah semestinya meletakkan syarat mapan dan cukup itu menjadi nomor yang kesekian, yang terpenting hendaknya dia menjadi lelaki jantan yang mau mencari nafkah dan mau sabar di dalam menjalankan.
Syariat ini telah menetapkan bahwa setiap hasil kerja yang di dapat, ketika diberikan kepada istri dan keluarganya dalam keadaan ikhlas karena Allah, niscaya hal itu akan bernilai menjadi sebuah pahala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
《إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِى بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهَا ، حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِى فِى امْرَأَتِكَ》
Artinya:
"Sesungguhnya tidaklah engkau menginfakkan sebuah nafkah yang ditujukan karena mengharapkan wajah Allah (ikhlash), melainkan akan diberi ganjaran (pahala) kepadamu, sampai pun makanan yang kamu suapkan ke mulut istrimu.” (HR. Bukhari).
Wahai para bujang, tunggu apa lagi? Sampai kapan men-jomblo? Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
«: يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ» الْحَدِيثَ
Artinya:
"Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang mampu menikah hendaknya ia menikah, karena dengan itu akan lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan." (HR. Bukhari dan Muslim).
Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
Arsip lama terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr
@SedikitFaidahSaja
JANGAN TAKUT MENIKAH KARENA TAKUT GAK MAKAN
Asy Syeikh Bin Baaz rohimahullah:
(فالمال أمره سهل، إذا يسر الله زواج جاء المال)
"Harta itu urusannya tidak sulit. Apabila Allah mudahkan seseorang untuk menikah maka harta akan datang."
telegram.me/berbagiilmuagama
http://www.binbaz.org.sa/noor/3559
NIKAHKAN ANAKMU WALAUPUN DENGAN MAHAR SATU DIRHAM
Asy Syeikh Bin Baaz rohimahullah:
(الواجب على الآباء وعلى جميع الأولياء النظر في مصلحة البنات، والعناية بتزويجهن ولو بمهرٍ قليل ولو بدرهمٍ واحد، ولو بدرهمين المقصود عفتها, وسلامتها)
Yang wajib bagi para orang tua dan para wali nikah untuk melihat kepada maslahat anak perempuannya.
Dan hendaknya dia berusaha menikahkan anak anak mereka walaupun dengan mahar yang sedikit.
Walaupun hanya dengan satu dirham atau dua dirham dalam rangka menjaga kehormatan mereka dan keselamatan mereka.
telegram.me/berbagiilmuagama
http://www.binbaz.org.sa/noor/3559
Baca :
NIKAH MUDA SIAPA TAKUT
RENUNGAN BAGI ORANG-ORANG YANG TAKUT MISKIN
Berkata syaikh Abdul Qodir Al Junaid حفظه اللّٰه :
Jika kalian memiliki rasa takut maka janganlah takut dari kefaqiran, dan jika kalian berada dalam kecemasan maka janganlah cemas dari kefaqiran, dan janganlah kalian takut dan khawatir kecuali dari dunia yang akan dibentangkan terhadap kalian maka kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya dan semangat terhadapnya sehingga kalian binasa dengan sebab itu.
Al Imam Al Bukhory dan Al Imam Muslim meriwayatkan hadits dalam Shohih keduanya dari Nabi صلى اللّٰه عليه وسلم beliau bersabda kepada para sahabatnya :
(( فأبشروا وأملوا ما يسركم، فوالله لا الفقر أخشى عليكم، ولكن أخشى عليكم أن تبسط عليكم الدنيا كما بسطت على من كان قبلكم، فتنافسوها كما تنافسوها، وتهلككم كما أهلكتهم )).
"Maka bergembiralah dan mengharaplah apa yang membuat kalian senang, demi Allah bukanlah kefaqiran yang aku takutkan atas kalian namun aku mengkhawatirkan atas kalian dibentangkannya dunia atas kalian sebagaimana dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian maka kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya sebagaimana orang-orang sebelum kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya sehingga akan membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan orang-orang sebelum kalian".
Dan ketahuilah bahwa kalian tidaklah lebih dicintai Allah daripada RosulNya صلى اللّٰه عليه وسلم dan kalian tidaklah lebih mulia dan lebih utama serta lebih besar kedudukannya di sisiNya daripada RosulNya, namun beliau dicabut rohnya yang mulia dalam keadaan beliau hidup dengan penghidupan yang sedikit.
Al Imam Muslim meriwayatkan dalam ShohihNya dari 'Aisyah رضي اللّٰه عنها ia berkata :
(( لقد مات رسول اللّٰه صلى اللّٰه عليه وسلم وما شبع من خبز وزيت في يوم واحد مرتين )).
"Sungguh Rosulullah صلى اللّٰه عليه وسلم meninggal dunia dalam keadaan beliau tidaklah kenyang dari roti dan minyak dalam sehari dua kali".
Dan telah tsabit dari 'Urwah Bin Zubair bahwa ia mendengar 'Aisyah رضي اللّٰه عنها berkata :
(( كان يمر بنا هلال وهلال وما يوقد في بيت من بيوت رسول صلى اللّٰه عليه وسلم نار، قلت : يا خالة فعلى أي شيء كنتم تعيشون ؟ قلت : على الأسودين التمر والماء )). رواه الإمام أحمد وغيره.
"Dua bulan melewati kami dalam keadaan tidak dinyalakan api di rumah Rosulullah صلى اللّٰه عليه وسلم, maka aku bertanya : Wahai bibiku, dengan apa kalian hidup ? beliau (Aisyah) menjawab : dengan memakan kurma dan air".
Kemudian bahaya apakah yang akan dihadapi seseorang dan kesedihan apakah yang akan menimpanya ? seandainya ia hidup diantara manusia di dunia ini dalam keadaan faqir namun di sisi Allah di akhirat nanti ia mulia, bahagia, senang dan mendapatkan kenikmatan serta kemuliaan.
Tidakkah membuatnya senang apa yang disabdakan oleh Nabi صلى اللّٰه عليه وسلم :
(( قمت على باب الجنة، فكان عامة من دخلها المساكين، وأصحاب الجد -أي : الغنى والوجاهة- محبوسون )).
رواه الإمامان البخاري ومسلم في صحيحيهما.
"Aku berdiri di pintu Jannah (Surga) ternyata keumuman orang yang memasukinya adalah orang-orang miskin, adapun orang-orang kaya dan berkedudukan maka mereka tertahan".
Tidakkah apa yang disabdakan oleh Nabi صلى اللّٰه عليه وسلم berikut ini membuat hatinya tenang, dan memutus ketamakan jiwanya serta menghentikan pandangannya terhadap apa yang ada di tangan-tangan manusia yaitu sabda Nabi صلى اللّٰه عليه وسلم :
(( يدخل الفقراء الجنة قبل الأغنياء بخمس مائة عام )).
"Orang-orang faqir masuk ke dalam Jannah (Surga) 5000 tahun sebelum orang-orang kaya".
Sumber : Khutbah yang berjudul "Ilal Kho-ifina Minal Faqr" yang ditulis oleh syaikh Abdul Qodir Al Junaid حفظه اللّٰه.
http://telegram.me/aljounaid77
💎💎 خطبة مكتوبة بعنوان:
"إلى الخائفين من الفقر".
📝 كتبها وألقاها:
عبد القادر بن محمد بن عبد الرحمن الجنيد.
📌 الرابط:
http://www.alakhdr.com/?p=449
telegram.me/dinulqoyyim
http://www.ilmusyari.com/2016/11/renungan-bagi-orang-orang-yang-takut.html
|
Foto : Rose Flower | Sumber: Pixabay |