Berkata Fadhilatus syaikh Ibnu Al-'Utsaimin rohimahulloh :
( إذا خِفْتَ أنْ تميلَ إلى الشَّهواتِ في الدُّنيا التي فيها المُتْعَةُ؛ فتذكَّرْ مُتْعَةَ الآخرة. ولهذا كان نبيُّنَا صلّى الله عليه وسلّم إذا رأى ما يعجِبُه مِن الدُّنيا قال: «لبيَّكَ إنَّ العَيْشَ عَيْشُ الآخِرةِ» ، فيقول: «لبيَّكَ» يعني: إجابةً لك ، مِن أجلِ أنْ يكبَحَ جِمَاحَ النَّفْسِ ؛ حتى لا تغترَّ بما شاهدت مِن مُتَعِ الدُّنيا ، فَيُقبل على الله ، ثم يوطِّن النَّفسَ ويقول: «إن العَيْشَ عَيْشُ الآخرة» لا عيشُ الدُّنيا. وصَدَقَ رَسُولُ الله صلّى الله عليه وسلّم، والله؛ إنَّ العيشَ عيشُ الآخِرةِ ، فإنه عيشٌ دائمٌ ونعيمٌ لا تنغيصَ فيه، بخِلافِ عيشِ الدُّنيا فإنه ناقصٌ منغَّصٌ زائِلٌ ).
Apabila engkau khawatir akan condong kepada syahwat (keinginan) dunia yang padanya terdapat banyak kenikmatan; maka ingatlah kepada kenikmatan akhirat.
Oleh karenanya Nabi kita ﷺ apabila beliau melihat sesuatu yang mengagumkannya dari dunia:
«لبيَّكَ إنَّ العَيْشَ عَيْشُ الآخِرةِ»
"Aku segera memenuhi panggilanmu, karena kehidupan (terbaik) adalah kehidupan akhirat"
Beliau mengucapkan: "labbaik" yakni sebagai bentuk pemenuhan panggilanmu, dalam rangka mengendalikan nafsu; hingga tidak tertipu dengan perhiasan dunia, sehingga dia menghadap Allah, dan mengokohkan jiwa seraya mengatakan:
"Sesungguhnya kehidupan adalah kehidupan akhirat" bukan kehidupan dunia.
Sungguh benar rasulullah ﷺ demi Allah; sesungguhnya kehidupan itu adalah kehidupan akhirat, karena sesungguhnya dia adalah kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan yang tiada ada kepedihan padanya, berbeda dengan kehidupan dunia karena padanya kekurangan dan kepedihan lagi fana.
—○●※●○—
Asy-Syarhu Al-Mumti' (4/11)
Alih Bahasa: Muhammad Sholehuddin Abu 'Abduh عَفَا اللّٰهُ عَنْهُ.
————————————————
WA Ahlus Sunnah Karawang | www.ahlussunnahkarawang.com
Di kompilasi oleh
Happy Islam