Kekejaman Syiah
Hendaklah umat Islam menyadari bahwa ajaran Syiah itu sesat menyesatkan. Cukuplah terbunuhnya 30.000 warga Sunni Syria menjadi bukti kebejatan dan kekejaman Syiah.
082363xxxxxx
Kami tidak mengetahui, dan ingin mengetahui sekarang tentang aliran Syiah secara garis besarnya, agar kami hatihati tidak terjatuh dalam pemikirannya. 082187xxxxxx
Jawaban Redaksi
Artikel paling lengkap yang mengulas sejarah Syiah dan penyimpanganpenyimpangannya bisa dilihat di rubrik “Manhaji” edisi 5. Di sejumlah rubrik “Kajian Utama”, juga sudah acap disinggung, seperti pada edisi 17, 18, 33, dan 57, meskipun tema utama pada edisi-edisi tersebut tidak mengangkat “Syiah” secara khusus. Demikian juga di rubrik “Manhaji” edisi 33, 57, dan 60, karena setiap mengupas sejarah Islam, selalu ada perannya yang berlumuran darah. Syiah sekarang mayoritasnya memang mengerucut pada satu aliran, yakni Rafidhah, agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Iran dan Irak, serta dianut oleh sebagian penduduk Timur Tengah, seperti Syria (Suriah), Yaman, Lebanon, dan sebagainya. Krisis politik di Timteng baru-baru ini pun tak bisa dilepaskan dari tangan kotor Syiah. Insya Allah pada edisi 92, kami akan mengupas kembali Syiah (Rafidhah). Tidak menitikberatkan pada sejarah kemunculannya, namun lebih ke sepak terjangnya di masa sekarang dalam menikam Islam dan kaum muslimin, insya Allah. Jadi, mohon bersabar.
Khutbah Jumat Diperingkas
Kami pelanggan Asy-Syariah menyarankan untuk rubrik “Khutbah Jumat” dimuat lebih ringkas agar kami bisa langsung gunakan untuk teks khutbah Jumat. 085259xxxxxx
Jawaban Redaksi
Jazakumullahu khairan atas masukannya, akan menjadi perhatian kami, insya Allah.
Koreksi 1
Afwan pada edisi 87 hlm. 105 ada kesalahan dalam:
1. Catatan kaki sayyidul istighfar salah harakat pada kata bidzambi.
2. Hadits Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu pada kata syariikalahu tertulis syaribkalahu. 085221xxxxxx
Jawaban Redaksi
Jazakumullah khairan atas koreksinya. Jawaban ini sekaligus sebagai ralat atas kesalahan tersebut.
Koreksi 2
Asy-Syariah no. 87 hlm. 30, tertulis bab “Hadhdhil Maridhi an Yasyhadal Jama’ati”, dalam al-Fath “haddil” dengan “dal” tidak dengan “dhadh” dan “jama’ati” kok majrur, mengapa? 085790xxxxxx
Jawaban Redaksi
Kami memohon maaf karena ada kesalahan dari redaksi. Yang benar dengan huruf “dal” sebagaimana Anda sebutkan, dan dengan “jama’ata” dibaca manshub. Jazakumullah khairan wa barakallahu fikum.