Koreksi I
Asy Syariah edisi 106, halaman 83, tentang cara melindungi anak perempuan pada masa kini. Ada 8 hal, tetapi yang no. 2 tidak ada dan untuk no. 8 ada 2, yang benar yang mana? Syukran.
08564xxxxxxx
Alhamdulillah, isi artikel tidak terkurangi dari aslinya. Akan tetapi, ada kesalahan dari kami sehingga terjadi kekeliruan penomoran poin sebagaimana yang Anda sebutkan. Jazakumullah khairan atas koreksi Anda.
Koreksi II
Afwan, ada sedikit koreksi untuk Majalah Asy Syariah edisi 106, hlm. 65, at-Taghabun: 14, di bawahnya tercantum: (HR. at-Tirmidzi dan beliau berkata, “Hasan sahih,” dan dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh al-Albani.)
08783xxxxxxx
Penjelasan riwayat yang tercetak dalam kurung tersebut tidak hanya terkait dengan surat dan ayat yang Anda sebutkan, tetapi terkait dengan jawaban Ibnu Abbas tentang sebab turunnya ayat ini. Kami memohon maaf atas kekurangan yang terjadi sehingga timbul kesalahpahaman. Jazakumullah khairan atas koreksi Anda.
Koreksi III
Saya menemukan beberapa ganjalan pada Majalah Asy Syariah edisi 105, Vol. IX/1436 H/2014 M. Di antaranya:
08232xxxxxxx
3 & 4. Lafadz yang benar dengan dhammah, inkuntu.
Adapun lafadz ‘alaihi dan ‘alaiha, asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dalam asy-Syarhul Mumti’ (7/323-324, Kitabul Li’an) menjelaskan, dhamir (kata ganti) yang digunakan seharusnya untuk mutakallim (orang pertama). Akan tetapi, dalam rangka adab, lafadz tersebut diucapkan menggunakan dhamir ghaibah (orang ketiga), agar pembicara tidak menyandarkan laknat kepada dirinya sendiri.
Kami memohon maaf atas berbagai kekurangan tersebut, seraya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan koreksi yang bermanfaat ini. Jazakumullah khairan.