Pertanyaan:
Seseorang sudah ikut shalat tarawih dan witir. Apakah malam harinya dia boleh shalat tahajud lagi? Mohon penjelasan.
Pada asalnya, witir merupakan akhir dari shalat malam atau tahajud seseorang. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا
“Jadikanlah witir sebagai akhir shalat malam kalian.” (HR. al-Bukhari no. 998 dan Muslim no. 751 dari sahabat Ibnu Umar radhiallahu anhuma)
Baca juga: Shalat Witir yang Afdal
Meski demikian, jumhur ulama berpendapat bahwa orang yang sudah melaksanakan shalat witir tetap boleh melaksanakan shalat sunnah (tahajud) sesuai dengan kesanggupannya. Hanya saja, tanpa diakhiri dengan witir karena witir hanya dilakukan satu kali dalam satu malam. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لَا وِتْرَانِ فِي لَيْلَةٍ
“Tidak ada dua witir dalam satu malam.” (HR. Ahmad 4/23 dan Abu Dawud no. 1439 dari sahabat Thalq bin Ali radhiallahu anhu dengan sanad yang hasan)
Baca juga: Keutamaan Shalat Tahajud
Di antara dalil tetap bolehnya melakukan shalat sunnah (tahajud) walaupun sudah witir adalah keumuman makna yang terkandung dalam hadits sahabat Amr bin ‘Abasah radhiallahu anhu. Beliau bertanya,
يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ اللَّيْلِ أَسْمَعُ؟
“Wahai Rasulullah, mana waktu malam yang paling didengar (diijabahi)?”
يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ اللَّيْلِقَالَ: جَوْفُ اللَّيْلِ الْآخِرُ، فَصَلِّ مَا شِئْتَ، فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَشْهُودَةٌ مَكْتُوبَةٌ، حَتَّى تُصَلِّيَ الصُّبْحَ
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tengah malam bagian akhir. Shalatlah sekehendakmu karena shalat tersebut disaksikan dan dicatat hingga kamu shalat Subuh.” (HR. Abu Dawud no. 1277 dengan sanad yang sahih)
Baca juga: Doa Saat Tahajud
Wallahu a’lam bish-shawab.