Pertanyaan:
Apakah doa tahajud yang sahih?
Setelah selesai shalat witir yang merupakan bagian akhir dari shalat tahajud, biasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membaca,
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS
sebanyak tiga kali. (HR. Abu Dawud no. 1423, an-Nasai 3/244, Ibnu Majah no. 370 dan Ahmad 5/123 dari sahabat Ubai bin Ka’b radhiallahu anhu dengan sanad yang sahih)
Baca juga: Shalat Witir yang Afdal
Adapun tentang doa, sahabat Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu menceritakan,
“Aku bermalam bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pada suatu malam. Setelah beliau selesai dari shalatnya dan mengambil tempat berbaringnya, aku mendengar beliau membaca,
اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ، وَأَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ، اللهُمَّ لَا أَسْتَطِيعُ ثَنَاءً عَلَيْكَ، وَلَوْ حَرَصْتُ، وَلَكِنْ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
ALLAAHUMMA INNII A’UDZU BI MU’AAFAATIKA MIN ‘UQUUBATIK, WA A’UDZU BIRIDHAAKA MIN SAKHATHIK, WA A’UDZU BIKA MINKA, ALLAAHUMMA LAA ASTATHII’U TSANAA`AN ‘ALAIKA WALAU HARASHTU WALAAKIN ANTA KAMAA ATSNAITA ‘ALAA NAFSIK
“Ya Allah, aku memohon perlindungan dengan pemaafan-Mu dari hukuman-Mu. Aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari (azab dan hukuman)Mu. Ya Allah, aku tidak mampu menyanjung-Mu (dengan sanjungan yang semestinya) meski aku sudah mengerahkan semua kemampuanku. Akan tetapi, Engkau adalah sebagaimana sanjungan-Mu kepada-Mu.” (HR. an-Nasai dalam Sunan al-Kubra no. 10661)
Baca juga: Mencintai Allah
Dalam riwayat lain, hadits Ali di atas doa tersebut dibaca di akhir witir. Apakah maksudnya dibaca ketika shalat atau setelah salam, wallahu a’lam. Sebab, ada hadits dari Aisyah radhiallahu anha,
فَقَدْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ذَاتَ لَيْلَةٍ فَوَجَدْتُهُ وَهُوَ سَاجِدٌ وَصُدُورُ قَدَمَيْهِ نَحْوَ الْقِبْلَةِ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ:
“Suatu malam aku kehilangan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Aku mendapati beliau sedang bersujud. Punggung kaki beliau mengarah ke kiblat. Aku mendengar beliau membaca…. (yaitu doa tersebut di atas).” (HR. an-Nasai dalam as-Sunan al-Kubra, 1/360 no. 719)
Baca juga: Shalat Tarawih
Shalat witir adalah bagian akhir dari shalat tahajud atau shalat malam. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا
“Jadikanlah akhir shalat malam kalian dengan witir.” (HR. al-Bukhari no. 998 dan Muslim no. 751 dari sahabat Ibnu Umar radhiallahu anhuma)
Wallahu a’lam bish-shawab.