Apakah doa khatam baca Al-Qur’an yang sudah masyhur di kalangan masyarakat, yaitu allahummarhamni bil qur’an dst., ada dalilnya?
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah berkata,
“Doa yang tertulis di bagian akhir sebagian mushaf (Al-Qur’an) yang dicetak di Turki dan lainnya, dengan judul Doa Khatam Al-Qur’an dan dinisbahkan kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, sungguh kami tidak mengetahui doa tersebut bersumber dari Ibnu Taimiyah atau ulama Islam selain beliau.
Aku tidak setuju doa tersebut dicantumkan di bagian akhir mushaf Al-Qur’an cetakan al-Maktab al-Islami, Beirut, pada 1386 H, atas donasi Syaikh Ahmad bin Ali bin Abdullah Aali Tsani rahimahullah, meskipun tertulis dengan kalimat ‘dinisbahkan kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah’. Sebab, kalimat tersebut belum menunjukkan tidak benarnya penisbahan tersebut di kalangan masyarakat umum. Sementara itu, kita diperintah agar berbicara kepada manusia sesuai dengan kemampuan akal (berpikir) mereka.
Di antara perkara yang tidak diragukan, menekuni doa tertentu setelah mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan bid’ah yang tidak diperbolehkan. Hal ini berdasarkan keumuman dalil-dalil, seperti sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ
‘Setiap bid’ah adalah kesesatan, dan setiap kesesatan itu di neraka.’
Doa tersebut termasuk bid’ah yang disebut oleh Imam asy-Syathibi sebagai bid’ah idhafiyah (yaitu bid’ah yang ditambahkan pada amalan ibadah yang syar’i). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah merupakan sosok yang sangat jauh (tidak mungkin) melakukan bid’ah tersebut. Sebab, beliau justru memiliki peran utama—pada masanya dan setelahnya—dalam menghidupkan As-Sunnah (ajaran Rasulullah) dan mematikan bid’ah. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan.”
(Silsilah al-Ahadits adh-Dha’ifah, 13/315, penjelasan hadits no. 6135)
Wallahu a’lam bish-shawab.