Salah satu Asmaul Husna adalah as-Subbuh (السُّبُّوْحُ). Secara ringkas, arti nama Allah subhanahu wa ta’ala as-Subbuh adalah Yang Mahasuci.
Nama Allah ini tidak tersebut dalam ayat Al-Qur’an, tetapi dalam hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam berikut ini.
عَنْ مُطَرِّفِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ الشِّخِّيرِ أَنَّ عَائِشَةَ نَبَّأَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِى رُكُوعِهِ وَسُجُودِهِ: سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
Dari Mutharrif bin Abdillah bin asy-Syikhkhir, Aisyah radhiallahu anha mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dahulu mengucapkan ketika rukuk dan sujud, “Subbuuhun, Qudduusun, Rabbul Malaikati war-Ruh (Yang Mahasuci dari segala kekurangan dalam ketuhanan-Nya, Yang Mahasuci dari segala kekurangan dalam penciptaan-Nya, Rabb para malaikat dan arwah).” (HR. Muslim)
Baca juga: Mengenal Allah
Di antara ulama yang menyebutkan bahwa as-Subbuh merupakan nama Allah subhanahu wa ta’ala ialah al-Baihaqi, Ibnu Faris, az-Zabidi, Ibnu Taimiyah, dan Ibnu Utsaimin.
Ibnul Atsir rahimahullah mengatakan, “Kata سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ diriwayatkan dengan men-dhammah huruf pertamanya dan mem-fathah-nya. Pembacaan dengan fathah lebih sesuai dengan qiyas. Namun, pembacaan dengan dhammah lebih banyak penggunaannya. Kata ini termasuk bentuk mubalaghah (mengandung penekanan makna). Maksud dari dua nama tersebut adalah kesucian.”
Tsa’lab mengatakan, “Semua isim yang sesuai dengan timbangan kata (wazan) فَعُولٌ, huruf awalnya di-fathah kecuali kata subbuuh dan qudduus. Pembacaan dengan men-dhammah huruf awalnya lebih populer. Demikian pula kata الذروح.”
Berikut ini penjelasan para ulama tentang makna kedua nama Allah subhanahu wa ta’ala tersebut.
Al-Khaththabi mengatakan, “As-Subbuh artinya yang disucikan dari segala kekurangan. Kata ini menggunakan timbangan kata (wazan) فعول fu’uul, diambil dari kata سَبَّحْتُ اللهَ (Aku menyucikan Allah).”
Ibnu Faris, az-Zabidi, dan selain keduanya mengatakan, “Subbuh adalah Allah. Maksud as-Subbuh dan al-Quddus adalah Yang disucikan…
Makna Subbuh adalah Dzat yang terbebas dari segala kekurangan dan serikat serta terbebas dari segala sesuatu yang tidak sesuai dengan ketuhanan-Nya. Adapun Qudduus maknanya adalah yang disucikan dari segala sesuatu yang tidak sesuai dengan sifat penciptaan-Nya.”
Al-Harawi mengatakan, “Ada yang mengatakan bahwa makna al-Quddus adalah Yang diagungkan.” (Shifatullah al-Waridah fil Kitabi was Sunnah dan al-Mathlabul Asna min Asma’illahil Husna)
Di antara buah mengimaninya adalah menambah rasa pengagungan terhadap Allah dan semakin memantapkan peribadahan kita kepada-Nya. Sebab, yang kita ibadahi adalah Dzat Yang Mahasempurna dari segala sisi, tidak ada kekurangan, aib apalagi cacat. Maka dari itu, sama sekali tidak akan merugi siapa saja yang beribadah kepada Dzat yang sempurna sifat-Nya.
Wallahu a’lam.