Apakah benar hadits yang menyebutkan bahwa orang yang selalu membaca Al-Qur’an termasuk keluarga Allah?
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ لِلهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ
“Sesungguhnya, Allah memiliki ahli (keluarga) dari kalangan manusia.”
قِيلَ: مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللهِ؟
Kemudian, beliau ditanya, “Siapakah mereka, wahai Rasulullah?”
قَالَ: أَهْلُ الْقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللهِ وَخَاصَّتُهُ
Beliau menjawab, “Ahlul Qur’an, merekalah keluarga Allah dan orang-orang khusus-Nya.”
(HR. Ahmad no. 12292 dengan sanad yang hasan. Syaikh al-Albani rahimahullah menilai hadits ini sahih dalam kitab Shahih al-Jami’ ash-Shaghir no. 2165 & 2528 dan dijelaskan dalam kitab adh-Dha’ifah no. 1582)
Ahlul Qur’an adalah para penghafalnya yang mengamalkan isinya. (Faidhul Qadir 3/67)
Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata,
“Dalam membaca Al-Qur’an, mereka tidak semata-mata mengedepankan bagusnya bacaan dan merdunya suara, tanpa memperhatikan tadabur, pengamalannya, dan menerapkan akhlaknya (Al-Qur’an). Barang siapa melakukan hal seperti ini, dia tidak termasuk ahli (keluarga) Al-Qur’a. Adapun orang yang berakhlak dan beradab dengan akhlak dan adab Al-Qur’an, dialah yang termasuk ahli Al-Qur’an meskipun dia orang awam yang tidak bisa membaca Al-Qur’an.” (Syarah Fadhlul Islam hlm. 33 cetakan Dar al-Furqan)
Wallahu a’lam bish-shawab.